Mau Jadi Apa?

Photo by Freepik.com
"Mau jadi apa kamu besar nanti?" adalah pertanyaan tersengit dan paling horror dari orangtua yang mulai panas kepalanya karena di rasa tak diindahkan omongannya. Karena sejurus salah sedikiiit saja si anak ambil langkah atau mengelak, khawatir akan keluar kutukan yang tak juga sebenarnya ingin diucapkan oleh orangtuanya.

Duluuu... pernah dengar tetangga yang membentak anak balitanya entah karena apa "MAU JADI APA KAU?"

Oooh.. logat itu membuat saya maklum, mungkin si ibu tak bermaksud membentak.

Dijawab si anak polos itu, "Mau jadi astronot Maak" dengan tangisannya yang meraung dan belum juga mereda..

"Aaamiiin" sahut saya dalam hati..
Mungkin ibunya sambil mengelus dada juga sambil tahan tawa, saya juga..

Tekat yang saya bawa dari waktu itu hingga kini: Semoga tak pernah ada ucapan-ucapan yang kelak akan saya sesali terlempar pada orang yang saya sayangi.

Belajarlah dari para ibu ulama besar pada masanya, Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais misalnya.. yang sekarang kita sama-sama kenal suara merdunya saat melantunkan Kalamallah.. menjadi Imam besar Masjidil Haram merupakan buah dari ‘kutukan’ ibunya.

ANTA MAA TAQUULUU  (أمت ما تقولوا) - kamu apa yang keluar dari mulutmu.

"Mau jadi apa kamu?" adalah pertanyaan pada diri si ibu sendiri, "jika tak ku didik anakku dengan baik, akan jadi apa dia? Dan jadi apa aku di masa tua?"

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar" —Surah Al-Ahzab 70

Semoga Allah selalu melindungi saya (kita semua) dari perkataan-perkataan yang buruk dan un-faedah.

Komentar